Monday, October 17, 2011

Adakah Cara Sederhana Menghapus Perselisihan?



tahukan? mengapa tentara, pramuka ataupun sekolah mengadakan pendidikan baris berbaris?
apa sih untungnya berbaris rapi? memangnya sekolah bisa jadi pintar cuma dengan berbaris?
nggak juga kan?

memang kalau mau cerdas harus rajin belajar, tapi bagaimana bisa belajar dan pintar bila banyak perselisihan yang mengganggu pelajaran, berbaris rapi dan rapat adalah cara menghapus perselisihan, ini bukan kata saya tapi kata nabi ada ancaman berupa akibat yang akan ditimbulkan bilamana shaf dibiarkan renggang dan tidak lurus.
ancaman berupa akibat yang akan ditimbulkan bilamana shaf dibiarkan tidak lurus.
bersabda: “”Hai hamba-hamba Allah, kalian benar-benar meluruskan barisan kalian (jika tidak) Allah akan (menimbulkan perselisihan) di antara wajah-wajah kalian.” (HR Muslim dan Ahmad)
Perselisihan antara wajah dapat juga bermakna : munculnya perbedaan cara pandang dalam berbagai masalah kehidupan.yang dapat mengakibatkan terjadinya perpecahan di tengah umat


Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam pernah memperingatkan para sahabat agar mengisi celah-celah rengang di antara shaf sholat berjamaah Sebab bila celah-celah tersebut dibiarkan renggang sehingga masih bisa termasuki anak kambing


Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam (dengan izin Allah) dapat melihat  syetan menyelinap di dalam barisan orang-orang yang sholat berjamaah tersebut




dg makin renggangnya shaf, dikhawatirkan makin banyak syetan yang menyusup meramaikan barisan sholat berjamaah di masyarakat kita selama ini Tidak mengherankan bilamana sholat kita selama ini tidak terlalu memberikan nilai  mencegah dirinya dari berbuat keji dan mungkar. bisa jadi shaf rengganglah salah satu penyebabnya


sehingga wajarlah bila
Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu pun sangat tegas dalam soal barisan sehingga beliau pernah meluruskan shaf barisan sholat berjamaah dengan pedangnya




rujukan.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَوِّي صُفُوفَنَا
حَتَّى كَأَنَّمَا يُسَوِّي بِهَا الْقِدَاحَ حَتَّى رَأَى أَنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ
ثُمَّ خَرَجَ يَوْمًا فَقَامَ حَتَّى كَادَ يُكَبِّرُ فَرَأَى رَجُلًا
بَادِيًا صَدْرُهُ مِنْ الصَّفِّ فَقَالَ عِبَادَ اللَّهِ
لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam selalu meluruskan shaf kami, sehingga beliau seolah-oleh meratakan anak panah sehingga beliau melihat bahwa kami telah memahaminya. Kemudian suatu hari beliau keluar (untuk menunaikan sholat), lalu berdiri hingga ketika hampir mengucapkan takbir, beliau melihat seorang lelaki dadanya keluar (menonjol) dari shaf, maka beliau bersabda: “”Hai hamba-hamba Allah, kalian benar-benar meluruskan shaf kalian (jika tidak) Allah akan (menimbulkan perselisihan) di antara wajah-wajah kalian.” (HR Muslim dan Ahmad)
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلَاةِ
“Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk tegaknya sholat.” (HR Bukhary)
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ
“Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk kesempurnaan sholat.” (HR Ibnu Majah)
أَلَا تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَلَّ وَعَزَّ
قُلْنَا وَكَيْفَ تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهِمْ
قَالَ يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الْمُقَدَّمَةَ وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ
“Tidakkah kalian berbaris sebagaimana berbarisnya para malaikat (dengan rapih) di hadapan Rabb mereka?” Maka kami bertanya: ”Ya Rasulullah, bagaimanakah berbarisnya para malaikat di hadapan Rabb mereka?” Beliau bersabda: “Mereka menyempurnakan shaf-shaf pertama dan merapatkan shaf.” (HR Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad)
رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالْأَعْنَاقِ
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرَى الشَّيْطَانَ
يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ
“Rapatkanlah shaf-shaf kalian, saling berdekatanlah, dan luruskanlah dengan leher-leher (kalian), karena demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamannya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seakan-akan dia adalah kambing kecil.” (HR Abu Dawud)
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
”... dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS Al-Ankabut ayat 45)
مَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
“Barangsiapa menyambung suatu shaf, niscaya Allah menyambungnya (dengan rahmatNya). Dan barangsiapa yang memutuskan suatu shaf, niscaya Allah memutuskannya (dari rahmatNya).” 
(HR An-Nasai)

Ya Allah, sayangi kami semua, agar kami senantiasa lurus dan rapatnya barisan sholat berjamaah kami.
Ya Allah, terimalah seluruh ’amal sholeh kami semua. Aamiin