Sunday, December 27, 2015

Sibuk Bermegah-megahan



Beberapa hari lagi akan ada perayaan tahun baru masehi 2016. muslim ikut-ikutan bikin acara. bahkan muslim yang tidak doyan maksiat pun bikin acara tahun baru tandingan: malam pengajian, tablig akbar, qiyamul lain dsb. untuk apa? ikut memeriahkan acara yg tidak sesuai aqidah? atau sekadar yang penting bisa ikut berhura-hura dibalut kegiatan "kebaikan" yang penting dapat ikut serta bermegah-megahan?. Semoga tidak, saya yakin niat para pembuat acara itu baik, tetapi caranya dengan mengambil momen ibadah agama lain dapat menimbulkan perdebatan. perdebatan yang tidak perlu terjadi. 

perdebatan pun terjadi pada hal masjid yang makin dibuat seperti perlombaaan kemegahan. Bermegah-megahan makin banyak terjadi pada masjid-masjid. Makin banyak masjid makin megah tetapi tetap sepi atau sedikit dari kegiatan memakmurkannya. masih banyak masjid yang hanya sekadar untuk tempat shalat, itupun

  • tidak punya jadwal imam dan muadzin tetap
  • tidak ada majelis ta'lim lelaki dan remaja
  • tidak ada jadwal marbot tetap membersihkan masjid
  • dsb
Ironis, masjid makin sibuk Bermegah-megahan di bangunan raga tetapi tidak membangun jiwa-jiwanya. sehingga walaupun makin banyak hiasan, masjid tetaplah sepi dan sedikit kegiatan memakmurkan tiadanya jadwal seperti di atas.

 Banyak orang yang akan bermegah-megahan dalam mendirikan masjid, tetapi mereka tidak memakmurkannya melainkan sedikit” 
[HR Bukhari]. 

padahal masjid tidak perlu megah, cukuplah bersih, suci, terlindung dari panas dan hujan. untuk apa bermubadzir ria dengan segala macam hiasan. hiasan dan bermegahan ialah salah satu tanda kiamat.

Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah  masjid-masjid. 
(HR. Abu Dawud).

Friday, December 25, 2015

Cinta MAULID Nabi, Tunjukkan Bukti

Jika kita benar-benar cinta Nabi, mari tunjukkan bukti:

  • -Shalat berjamaah di masjid jika Laki-laki
  • -Berjilbab/hijab syar-i jika mengaku putri
  • -Segala bentuk riba dijauhi
  • -Menambah ilmu setiap hari
  • -Doa dan dzikir setiap hari

Dan masih banyak lagi

Marilah kita mengajak anak, cucu dan pemuda di sekitar kita, untuk hadir di masjid dalam rangka memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah dan hadir di majelis ta'lim yang pahalanya ialah naungan perlindungan Allah di hari akhirat dan kiriman pahala jariah dari anak yang saleh untuk orang tua yang telah wafat.

Jangan Sendirian

Jangan ibadah tanpa ilmu dan sendiri-sendiri. Bisa jadi sombonglah orang-orang yang merasa sudah pintar sehingga merasa tidak perlu hadir di majelis ilmu, tidak perlu shalat di masjid. Mereka lelaki yang lebih suka shalat sendirian atau di rumah. Seperti catatan sebagai berikut: Ketika kita sendirian, kita akan merasa paling benar / sombong. Oleh sebab itu, agar kita tdk sombong atau merasa paling benar sendiri, berkumpullah dengan orang-orang saleh dan ulama bertaqwa, dengan menghadiri shalat berjamaah di masjid dan majelis ta'lim. Dengan shalat berjamaah, kita dapat taaruf (saling mengenal), dan saling memperhatikan.

Syarat berjamaah ialah berkumpul dengan orang shiddiq (benar). Jadi jangan berkumpul dengan pembohong dan keburukan. Agar kita dicintai Allah, orang yang benar berusaha berwudhu yang sempurna, minimal wudhu yang wajib-wajibnya, seperti di QS Al-Maidah ayat 6:

  • -      Muka
  • -      Tangan sampai sikut
  • -      Kepala
  • -      Kaki sampai mata kaki.
Pembaca yang baik, Jika keadaan sedang lapang, Lebih baik lagi wudhu yang lengkap daripada yang di atas. Kemudian jagalah wudhu, jika batal, usahakan segera berwudhu lagi. Catatan kulsub. Catatan dari Ust. Furqon, S.Pd ahad, 13 Des 15

Tata Letak Shalat Berjamaah
Sebelum imam bertakbir. Anak-anak Jangan dibiarkan masuk di barisan dewasa, kecuali sudah telanjur takbiratul ihram (jangan pindahkan anak-anak tsb).


Lelaki dewasa, berlombalah masuk barisan pertama yang pahalanya juga sangat besar dan  utama daripada barisan kedua atau belakangnya.

Sunday, December 20, 2015

Jika Istri Anda Galak atau Marah


Jika istri anda galak, sering marah-marah, jangan balas dengan marah-marah juga, dia malah tambah marah, tetapi balas dengan cara mencium pipinya, sikap lembut dan  mulia. In sya Allah, lama kelamaan sifat pemarahnya istri akan menghilang.
----nasihat #psikolog





Begitulah nasihat psikolog di sebuah majelis. Saya catat di status fb yang menghasil banyak komentar yang saya jawab dan tanggapi. 





tak lama kemudian ada komentar tambahan


penjelasan dengan rujukan/referensi: ciuman sayang akan timbulkan rasa sayang juga, sesuai terjemah hadis: Siapa tidak menyayangi maka tidak akan disayangi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau meriwayatkan:

أَنَّ الأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ أَبْصَرَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يُقَبِّلُ الْحَسَنَ فَقَالَ إِنَّ لِى عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ وَاحِدًا مِنْهُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- 
« إِنَّهُ مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ ».

“al-Aqra’ bin Habis suatu ketika melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang mencium al-Hasan -cucu beliau-, maka dia berkata: ‘Saya memiliki sepuluh orang anak namun saya belum pernah melakukan hal ini kepada seorang pun di antara mereka.’ 

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi.’.” 
(HR. Bukhari dan Muslim, ini lafazh Muslim)