Tuesday, January 19, 2016

Bukan Soal Uang





 Mohon maaf, pemirsa, baru hari selasa ini, saya menulis blog. Kali ini soal "oknum" pengurus masjid dan uang.

Pemirsah, maaf pakai sapaan bergaya bahasa yang unik agar kita akrab.

Mungkin masih ada beberapa masjid yang tidak punya imam tetap. semoga hal ini tidak terjadi di tempat anda. Jika ada warga usul penentuan jadwal imam harian tetapi pengurus (takmir) masjid tidak mau menetapkan jadwal harian Imam dan Muadzin. Wajarlah jika warga itu menjadi mengira bahwa takmir masjid takut mengeluarkan uang untuk gaji/honornya. Padahal Imam dan Muadzin tetap tidak harus digaji/diberi honor. Itu Jika takmir masjid memang benar-benar tidak punya uang dari kotak amal, yakinlah para imam dan muadzin itu ikhlas melaksanakan tugasnya walaupun tidak diberi honor berupa uang. Mereka berharap diberi pahala yang besar sebagai imam dan muadzin.

Bukan asal-asalan
Sebagai pemerhati masjid, Saya tidak akan bosan mengajak orang-orang yang diberi amanat sebagai pengurus (takmir) masjid agar mau benar-benar melaksanakan amanat (mengurus) masjid. Jika tidak amanat,  mereka layak dianggap berkhianat, jika tidak mau menetapkan siapa yang layak menjadi imam dan muadzin harian. Jika tidak mau jalankan amanat, seharusnya mereka legowo menyerahkan amanat itu kepada orang-orang yang mau dan mampu (berilmu).

Apa dasarnya? Dasarnya ialah sejarah Nabi. Menurut sejarah dan Hadis, tidak sembarang orang layak menjadi imam dan muadzin. Banyak hadis yang berisi syarat-syarat untuk menjadi imam. Hal tersebut sudah didukung ilmu terapannya pada buku panduan memakmurkan masjid yang disusun oleh ust. Drs. H. Ahmad Yani. 





Beliau sudah menjadi tokoh pelatihan manajemen masjid yang sudah mendunia. Saya beruntung, termasuk orang yang sudah pernah menjalani pelatihan beliau dengan nama Pelatihan Dai dan Manajemen Masjid,  di Gema Insani Press pada tahun 2008




Kemudian pada tahun 2013, atas izin Allah, saya mendapat pelatihan imam dan khotib dari ma'had tahfizh Madinatul Quran. Pelatihnya, al hafizh: Khoirul Muttaqien. Jadi in-sya Allah, saya bukan asal-asalan dalam menulis tetapi berdasarkan ilmu pengetahuan.


Jadi, ibadah di masjid itu soal keyakinan dan keimanan, bukan soal uang.